Home Teknologi AS Akan Ungkap Semua Misteri UFO ke Publik

AS Akan Ungkap Semua Misteri UFO ke Publik

0
SHARE
AS Akan Ungkap Semua Misteri UFO ke Publik


Jakarta, BIZNEWS.ID - Laporan mengenai benda terbang aneh (unidentified flying object/UFO) yang dipelajari oleh Departemen Pertahanan AS (Pentagon) selama lebih dari satu dekade bakal segera dipublikasi ke publik, menurut laporan The New York Times.

Hal ini disampaikan oleh mantan direktur program Pentagon untuk UFO, Luis Elizondo. Menurutnya, Departemen Pertahanan AS akan memasuki era transparansi baru.

"Tidak lagi harus bersembunyi di bayang-bayang," kata Elizondo kepada The New York Times. "Ini akan memiliki transparansi baru."

Sayangnya, tidak diketahui kapan Pentagon akan merilis laporan tersebut.

Desakan untuk Pentagon mempublikasi penyelidikan mereka terkait UFO muncul sejak Juni 2020. Saat itu, sebagai bagian dari rencana anggaran badan intelijen nasional AS tahun 2021, komite intelijen Senat AS meminta Pentagon untuk mempublikasi penyelidikan program UFO mereka setidaknya enam bulan sekali. Tujuannya agar publik mendapat informasi lebih baik tentang kegiatannya dan cabang intelijen negara itu dapat lebih mudah berbagi informasi.

Menurut laporan Agence France-Presse (AFP), Senat AS mengatakan bahwa mereka "mendukung upaya Satuan Tugas Fenomena Udara Tidak Dikenal (Unidentified Aerial Phenomenon Task Force)," yang sekaligus secara resmi mengkonfirmasi keberlanjutan program tersebut.

Unidentified Aerial Phenomenon Task Force adalah program yang didirikan pada tahun 2007 untuk menyelidiki kasus benda terbang aneh atau UFO. Awalnya, program itu memiliki nama Advanced Aerospace Threat Identification Program dan didirikan di bawah Badan Intelijen Pertahanan AS. Namun, berdasarkan RUU Senat AS tahun 2021, program tersebut diubah namanya dan akan ditempatkan di bawah Kantor Intelijen Angkatan Laut AS.

Konfirmasi resmi dari Senat AS terkait program penyelidikan UFO bisa dibilang mengagetkan. Sebab, sedikit informasi yang diketahui dari program tersebut sejak 2017.

Menurut laporan The New York Times, Pentagon menyebut telah menutup program penyelidikan UFO mereka pada 2012. Namun, The New York Times berhasil menemukan bahwa Advanced Aerospace Threat Identification Program, yang didanai pemerintah AS sebesar 22 juta dolar AS, tetap berlangsung hingga 2017.

Pada saat itu, orang dalam program tersebut mengatakan bahwa penyelidikan terkait UFO bakal tetap berlanjut setelah 2017, sebelum kemudian program tersebut tidak ada lagi kabarnya.

Fokus Senat AS pada program penyelidikan UFO tidak jauh dari kekhawatiran makhluk luar angkasa dan ancaman yang ditimbulkan oleh musuh AS dari negara lain, seperti China dan Rusia.

UFO sendiri pada definisinya tak melulu soal alien. Sebab, ‘benda terbang aneh’ juga bisa merujuk kepada teknologi baru yang lebih maju yang dibuat negara lain.

Selama lebih dari satu dekade, Pentagon telah melakukan briefing rahasia dengan komite kongres, eksekutif perusahaan dirgantara, dan pejabat pemerintah lainnya terkait temuan penyelidikan mereka soal UFO, menurut laporan The New York Times. Dalam beberapa kasus, puing-puing UFO yang dikumpulkan Pentagon terbukti buatan manusia dan telah dipelajari oleh perusahaan dirgantara yang dikontrak oleh pemerintah AS.

Meski demikian, menurut Eric W. Davis, seorang astrofisikawan yang dikontrak program UFO milik Pentagon dan kemudian menjadi konsultan di dalamnya, mengatakan bahwa dalam beberapa kasus, mereka gagal mengidentifikasi sumber material UFO. "Kami tidak bisa membuatnya (material UFO) sendiri,” kata Eric.

Perhatian publik soal isu UFO mencuat kembali sejak Juni 2020. Dalam sebuah wawancara dengan anaknya, Donald Trump Jr., Trump mengatakan bahwa dirinya mengetahui hal yang “sangat menarik” dari Roswell, sebuah kota di negara bagian New Mexico, AS, yang dipenuhi spekulasi publik soal keberadaan UFO. Namun, ia enggan menjelaskan lebih lanjut soal hal menarik tersebut. Demikian Kumparan.com

Photo : google image