
Negeri Sembilan, BIZNEWS.ID - Nilai Pancasila harus dapat diterapkan dalam studi dan Kajian Hukum Sebagai Nilai Ketahanan Generasi Muda dalam menghadapi Era Digital Menuju Pendidikan Kreatif & Inovatif. Hal ini penting untuk disampaikan kembali karena Indonesia seringkali mendapatkan nilai yang kurang baik dalam dalam Fragile State Index, Penilainan ini berdasarkan variabel masalah, misalnya masalah kekerasan antar kelompok, dimana indikator melingkupi diskriminasi, kekerasan antar etnik, komunal, agama., belum lagi masalah pendidikan yang berbasis pada Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, apakah dapat membuat masyarakat menjadi lebih berpikir lebih maju (Kreatif dan inovatif), sehingga mendapatkan kehidupan yang lebih baik/meningkatkan taraf hidup masyarakat. Hal ini disampaikan Dr. Suyud Margono (Dekan Fak. Hukum Univ. Mpu Tantular (UMT)), Jakarta, International Mini Discourse on Shariah and Law Indonesia and Malaysia di Universiti Sains Islam Malaysia (USIM), baru-baru ini.
Event seminar tersebut dibuka oleh Assoc. Prof. Dr. Nik Salia Suhaila Nik Saleh (Dean Fakulti Shariah and Undang-Undang (FSU), Universiti Sains Islam Malaysia – (USIM), dengan Pembicara diantaranya:
Dr. Suyud Margono, dengan topik: “National Awareness in Digital Era: Protection in Creativeness and Innovative (Legal and Intellectual Property Issues)”;
Dr. Dima Iman Supaat, dengan Topik: “The Most Vulnerable Among Us and How Family Law Reduce the Vulnerabilities in Malaysia”;
Dr. Niirfajri Ismail, dengan topik: “Recent Development of the Law on Arbitration in Malaysia”; dan
Dr. Nurul Ain Hazram, dengan topik: “Pertimbangan Maslahah dan Mafsadah dalam Kes Permohonan Perkakahinan Bawah Umur: Analisis Terhadap Alasan Penghakiman Terpilih”.
Dalam event yang dimoderatori oleh Assoc. Prof. Dr. Ahmad Zaki Salleh (Deputy Dean Research and Innovation), tersebut juga ikut presenter dari Universitas Tulungagung, Jawa Timur yaitu Dr. Widowati, dengan topik: “Protection of Woman Against Violence in Juridical Victimological Prespective” dan Retno Sari Dewi, MH., dengan topik: “The Role of Mediators in the Perspective of Civil Law in Indonesia”. Acara diikuti oleh peserta gabungan khususnya mahasiswa pascasarjana dan Dosen dari USIM, Malaysia dan mahasiswa program S-1 dan Magister Fak. Hukum UMT, Jakarta Indonesia.
Dr. Suyud dalam paparannya menyampaikan Pancasila merupakan asas fundamental terdapat dalam Pembukaan UUD1945 sebagai staatsfundamentalnorm. Secara ilmiah-akademis, Pembukaan UUD 1945 sebagai staatsfundamentalnorm mempunyai hakikat kedudukan yang tetap, kuat, dan tak berubah bagi negara yang sudah dibentuk, dengan kata lain, kedudukan Pancasila sebagai sumber dari sumber hukum sudah selayaknya menjadi ruh dari berbagai peraturan yang ada di Indonesia. Dalam hal Pancasila sebagai dasar dan sumber norma hukum dari seluruh Hukum Positif Indonesia, maka Pancasila bagian dari langkah, upaya menggunakan metode penalaran hukum/ berpikir yuridik, sehingga Pancasila sebagai kebutuhan hukum masyarakat, dalam konteks penyelesaian sengketa, di dalam maupun di luar pengadilan, bersifat regulatif maupun non-regulatif, nasional maupun trans-nasional, oleh karenanya Pancasila sebagai tool of analysis dalam penelitian dan pengkajian hukum pungkas Dr. Suyud
LEAVE A REPLY