Biznews.id - Bandung - International Master (IM) Aditya Bagus Arfan membuka peluang besar untuk memperbaiki elorating-nya dan meraih gelar Grandmaster (GM) setelah meraih kemenangan di pertandingan pertama Indonesian GM Tournament 2025. Dalam laga yang digelar di Hotel Mewangi, Bandung, Jawa Barat, Aditya sukses mengalahkan sesama pecatur Indonesia, IM Gilbert Elroy Tarigan.

“Dalam event GM kali ini, saya harus mengejar kemenangan seoptimal mungkin. Rating saya turun menjadi 2402 pada kejuaraan sebelumnya, dan saya berharap bisa kembali meningkat,” ujar Aditya usai pertandingan, Minggu (16/2).

Untuk meraih gelar GM, seorang pecatur harus memiliki elorating minimal 2.500 dan mendapatkan tiga norma GM. Aditya sendiri kini telah mengumpulkan dua norma dan tengah mengejar satu norma lagi untuk memenuhi persyaratan gelar GM yang diimpikannya.

Kemenangan pertama di turnamen ini juga diraih IM Taher Yoseph Theolifus. Meskipun memegang buah hitam, dia berhasil mengalahkan GM Novendra Priasmoro, rekannya sesama pecatur Indonesia.

Sementara itu, di pertandingan lainnya, GM Susanto Megaranto harus menerima kekalahan dari pecatur asal Australia, GM Kuybokarov Temur. Susanto yang memegang buah hitam mengaku sempat kesalahan langkah pada posisi ke-25, yang akhirnya berujung pada kekalahan.

“Awalnya pertandingan berjalan imbang, namun pada langkah ke-25 saya melakukan kesalahan yang mempengaruhi hasil akhir pertandingan. Ini adalah pelajaran berharga,” jelas GM Susanto.

Di kategori IM Tournament, pertandingan antara WGM Frayna Janelle Mae dan MF Satria Duta Cahaya juga menarik perhatian. Meski Satria memegang buah hitam, dia mampu menyelesaikan pertandingan dengan kemenangan setelah 70 langkah.

"Saya tampil tanpa beban, dan meskipun lawan kuat, saya bisa menandingi hingga langkah ke-70. Kemenangan ini sangat penting untuk meraih norma MI kedua saya," ujar Satria usai pertandingan.

Satria selanjutnya akan menghadapi Mohamad Ervan di pertandingan kedua MF Tournament 2025, yang akan menjadi tantangan besar baginya untuk terus memperbaiki elorating.

Kemenangan lain di kategori MI Tournament datang dari Budhidharma Nayaka, yang sukses mengalahkan Wynn Zaw Htun. Hafiz Arif Abdul, yang memegang buah hitam, juga mencatatkan kemenangan atas WGM Nguyen Thi Mai Hung dari Vietnam.

Ketua Bidang Pembinaan Prestasi PB Percasi, Kristianus Liem, menilai pertandingan pertama di Indonesian GM Tournament ini berjalan sangat ketat.

"Turnamen ini sangat penting untuk membantu para pecatur nasional memperbaiki elorating mereka. Dengan menggelar event seperti ini setiap tahun, PB Percasi berharap dapat meningkatkan prestasi catur Indonesia," ujar Kristianus.

Sementara itu, Ketua Umum PB Percasi, GM Utut Adianto, menyampaikan harapan tinggi agar para pecatur Indonesia dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk meraih gelar GM atau meningkatkan elorating. Utut berharap 12 pecatur Indonesia yang ikut dalam turnamen edisi kedua yang digelar PB. Percasi dapat tampil maksimal.

"Event ini diikuti oleh 24 atlet dari berbagai negara, termasuk Indonesia, India, Azerbaijan, Mongolia, Australia, Korea Selatan, Filipina, Ukraina, Myanmar, dan Vietnam. Dengan persaingan yang ketat, setiap pecatur memiliki kesempatan yang sama untuk meraih kemenangan," ungkap Utut Adianto.

Presiden Federasi Catur Internasional (FIDE) Zona 3.3 Asia ini berharap turnamen ini bisa menjadi ajang yang memperkuat prestasi pecatur Indonesia.

"Kami berharap turnamen ini bisa membuka peluang bagi pecatur Indonesia meraih gelar GM atau setidaknya meningkatkan elorating mereka," tambah Utut.

Indonesian GM Tournament 2025 dapat disaksikan melalui siaran live streaming di SCUA TV dan situs resmi turnamen di www.indonesiagmtournament.com.(Dens)

Tag: #IndonesianGMTournament2025, #AdityaBagusArfan, #GMUtutAdianto, #CaturIndonesia, #TournamentCatur2025