BIZNEWS.ID - JAKARTA - Unggulan utama tunggal putri Indonesia, Shinar Zahra Shukayna Heriyadi Sunggoro (17), tampil gemilang dengan meraih dua gelar juara pada ajang Deddy Tedjamukti International Junior Championships 2025 yang digelar di The Sultan Hotel & Residence Jakarta, Minggu (12/10). Pada partai final tunggal putri, Shinar menundukkan rekan senegaranya, Daniella Clara Suryapranata (17), dengan skor 6-4, 6-4.

Pertarungan dua pemain muda binaan Sportama Tennis Institute Jakarta itu berlangsung ketat dan menarik sejak awal.

“Pertemuan kali ini paling seru. Kami sama-sama bermain lepas dan berusaha maksimal. Saya senang bisa kembali juara di rumah sendiri,” ujar Shinar usai pertandingan.

Kemenangan ini memperpanjang rekor sempurna Shinar atas Clara menjadi tiga kali tanpa kekalahan.

Tak hanya berjaya di sektor tunggal, sehari sebelumnya Shinar juga menyabet gelar juara ganda putri, berpasangan dengan petenis Malaysia Daania Daniella Hazli. Pasangan unggulan pertama itu menaklukkan duet Indonesia–Thailand, Gwen Emily Kurniawan / Pimlaphat Lim, lewat laga sengit 6-7(4), 6-4, 10-8.

Sementara di nomor tunggal putra, langkah M. Alfaradu Sumirat harus terhenti di final. Petenis muda Indonesia itu kalah dari unggulan kedua asal Korea Selatan, Geonhyung Kim, dengan skor 0-6, 7-5, 0-6.

Kekalahan ini menjadi yang ketiga bagi Alfa di partai puncak seri ITF World Tennis Tour Juniors 2025.

“Alfa sudah berjuang keras, tetapi lawannya tampil lebih stabil. Ini jadi pelajaran penting untuk turnamen berikutnya,” ujar pelatih Sportama Tennis Institute, Supriyadi Sunggoro.

Meski gagal di tunggal, kubu Indonesia tetap menutup turnamen dengan manis lewat gelar ganda putra. Pasangan Rafalentino Ali Da Costa / Mouressi Muqorib tampil solid dan menang meyakinkan atas duet Brandon Duan (AS) / Heran Zhang (Tiongkok), 6-3, 6-1, pada laga final, Sabtu (11/10).

Turnamen ITF J30 Jakarta yang diorganisasi oleh Sportama Tennis Institute ini merupakan seri penutup dari tujuh turnamen junior internasional yang digelar di Indonesia sepanjang tahun. Ajang tersebut didedikasikan untuk mengenang mendiang pelatih nasional Deddy Tedjamukti, yang wafat setelah berjuang melawan kanker.

Tahun ini, penyelenggara juga bekerja sama dengan Yayasan Kanker Anak Indonesia (YKAI) mengadakan coaching clinic bersama mantan petenis nasional seperti Angelique Widjaja, Sandy dan Beatrice Gumulya, serta Lavinia Tananta — menghadirkan inspirasi bagi generasi muda tenis Indonesia.(Dens)